Mamaa...
Seseorang yang selama ini selalu mendukungku, mendorongku, menyemangatiku.
Seseorang yang tidak pernah berhenti mengomeliku, menasehatiku, memecutku.
Seseorang yang selalu ada ketika aku mengalami masalah, ketika aku sedang berada di posisi tersulit sekalipun.
Seseorang yang sekarang selalu aku nantikan hadirnya.
Ya, mama. Hanya mama yang dapat mengerti bagaimana perasaanku, kondisiku sekarang ini.
Mama yang sekarang sudah tidak bisa aku rasakan suaranya memanggilku.
Mama yang sekarang sudah tidak ada lagi bersamaku selamanya.
Mama yang sekarang sudah tidak bisa lagi mendengarkan semua keluh kesahku.
Hanya mama yang saat ini aku rindukan hadirnya.
Rasanya teramat cepat kita berpisah ma.
Maaf aku belum bisa membuat mama bahagia, belum bisa membuat mama menggendong cucu, belum bisa menjadi yang terbaik buat mama.
Rasanya teramat berat ketika berpisah dengan mama.
Aku ga kuat ma.
Ketika melihat mama terbaring lemah di rumah sakit, batinku bergejolak.
Walaupun pada saat itu aku sedang tidak punya materi, tapi aku terus berusaha agar mama dapat bertahan hidup.
Ketika mama divonis sakit keras oleh dokter, aku tidak mau memberitahu mama, takut mama malah menjadi semakin sedih dan tertekan.
Aku terus berusaha sekuat tenagaku untuk dapat mempertahankan mama segera sembuh dan dapat melihat mama bahagia terus.
Tapi apalah dayaku, Tuhan berkata lain. Tuhan memanggil mama tepat tiga tahun satu minggu setelah kepergian opung. Ya, mama dipanggil Tuhan tanggal 20 Agustus 2015, opung dipanggil Tuhan tanggal 13 Agustus 2012.
Mama yang tenang ya di surga. Doain aku terus ya ma dari sana.
:'(
Jonathan Sianturi
Hidup ini cuma sekali. Jalani lah dengan sepenuh hati agar hidup tidak menjadi sia-sia.
Wednesday, December 30, 2015
Tuesday, November 6, 2012
My Lovely Grandma.
Di waktu ku masih kecil, gembira dan senang.
Tiada duka ku kenal, tak kunjung mengerang.
Di sore hari nan sepi, opungku bertelut.
Sujud berdoa ku dengar ada namaku disebut.
Di doa opungku, namaku disebut.
Di doa opung ku dengar ada namaku disebut.
Sekarang dia telah pergi ke rumah yang tenang.
Namun kasihnya padaku selalu ku kenang.
Kulintas gambar opungku sewaktu berteduh.
Kembali sayup ku dengar, namaku disebut.
Di doa opungku, namaku disebut.
Di doa opung ku dengar ada namaku disebut.
Lagu inilah yang sering sekali aku nyanyikan ketika opung berulang tahun pada tgl 26Juni setiap tahun nya.
Tidak pernah absen aku nyanyikan lagu ini di hadapan opung.
Lagu yang memang sangat menyentuh hati.
Ketika opung berpulang ke rumah Bapa di sorga, aku pun menangis setiap kali menyanyikan lagu ini.
Entah kenapa setiap kali aku menanyikan lagu ini, aku selalu terngiang akan sosok seorang opung yang begitu tangguh, kuat, ceria di dalam kehidupan nya sehari-hari.
Aku pun tak menyangka bahwa opung akan dipanggil secepat ini.
Aku pun merasa kecewa karena belum bisa membahagiakan opungku.
Opung yang membesarkan aku selama ini.
Opung yang selalu ada di sampingku ketika aku masih kecil.
Opung yang memperhatikan aku dengan kasih sayang.
Aku merasa sangat menyesal setelah selama 3tahun belakangan ini aku jarang sekali berkunjung ke rumah opung karena tuntutan profesi (mahasiswa perantau).
Aku masih ingat akan perkataan opung sekitar 4tahun yang lalu, "Opung bangga punya cucu seperti kamu Jo. Opung bangga cucu opung bisa masuk perguruan tinggi negeri favorit. Opung doain semoga kamu sukses ya, Jo. Opung pengen ngeliat kamu sukses dulu dan menikah serta punya anak dulu. Semoga opung bisa ngeliat itu ya Jo." .
Ya,, kata-kata itulah yang selalu teringat di benakku sekarang ini.
Opung dipanggil Tuhan ketika semua nya itu belum terlaksana.
Opung belum melihat aku sukses, menikah, atau bahkan punya anak.
Sempat di dalam hatiku aku menyalahkan seluruh anggota keluarga besar opungku akan kepergian opungku ini.
Akan tetapi, aku menyadari bahwa memang sudah waktunya lah Tuhan memanggil opung untuk kembali ke rumah Bapa setelah apa yang telah opungku lakukan di dunia ini sepanjang hidupnya.
Aku merasa bangga punya opung yang se-kuat, se-tangguh, se-ceria itu meskipun banyak badai permasalahan hidup yang menghadang.
Sekarang..
Ketika aku merasa putus asa, ketika aku mulai menyerah, ketika aku ingin melakukan segala sesuatu, aku selalu mengingat perkataan opungku tersebut.
Aku harus menjadi orang yang sukses, orang yang mampu mengangkat keadaan perekonomian keluargaku.
Ya,, itulah yang harus aku lakukan..
Karena aku telah berjanji untuk melakukan itu kepada opungku yang sekarang telah beristirahat dalam damai di rumah Bapa.
Opung.
Aku sangat menyayangi opung.
Aku sangat mencintai opung.
Aku sangat merindukan opung.
Aku sangat berharap opung bisa hadir di pernikahan ku nanti.
Opung..
Semoga opung bahagia di sana.
Di rumah Bapa yang kekal.
Doakan aku agar aku bisa mewujudkan apa yang opung impikan selama ini kepadaku.
Aku sangat bangga punya opung yang selalu ceria walaupun banyak permasalahan.
Missing you so much my lovely grandma..
:'(
:'(
:'(
Tiada duka ku kenal, tak kunjung mengerang.
Di sore hari nan sepi, opungku bertelut.
Sujud berdoa ku dengar ada namaku disebut.
Di doa opungku, namaku disebut.
Di doa opung ku dengar ada namaku disebut.
Sekarang dia telah pergi ke rumah yang tenang.
Namun kasihnya padaku selalu ku kenang.
Kulintas gambar opungku sewaktu berteduh.
Kembali sayup ku dengar, namaku disebut.
Di doa opungku, namaku disebut.
Di doa opung ku dengar ada namaku disebut.
Lagu inilah yang sering sekali aku nyanyikan ketika opung berulang tahun pada tgl 26Juni setiap tahun nya.
Tidak pernah absen aku nyanyikan lagu ini di hadapan opung.
Lagu yang memang sangat menyentuh hati.
Ketika opung berpulang ke rumah Bapa di sorga, aku pun menangis setiap kali menyanyikan lagu ini.
Entah kenapa setiap kali aku menanyikan lagu ini, aku selalu terngiang akan sosok seorang opung yang begitu tangguh, kuat, ceria di dalam kehidupan nya sehari-hari.
Aku pun tak menyangka bahwa opung akan dipanggil secepat ini.
Aku pun merasa kecewa karena belum bisa membahagiakan opungku.
Opung yang membesarkan aku selama ini.
Opung yang selalu ada di sampingku ketika aku masih kecil.
Opung yang memperhatikan aku dengan kasih sayang.
Aku merasa sangat menyesal setelah selama 3tahun belakangan ini aku jarang sekali berkunjung ke rumah opung karena tuntutan profesi (mahasiswa perantau).
Aku masih ingat akan perkataan opung sekitar 4tahun yang lalu, "Opung bangga punya cucu seperti kamu Jo. Opung bangga cucu opung bisa masuk perguruan tinggi negeri favorit. Opung doain semoga kamu sukses ya, Jo. Opung pengen ngeliat kamu sukses dulu dan menikah serta punya anak dulu. Semoga opung bisa ngeliat itu ya Jo." .
Ya,, kata-kata itulah yang selalu teringat di benakku sekarang ini.
Opung dipanggil Tuhan ketika semua nya itu belum terlaksana.
Opung belum melihat aku sukses, menikah, atau bahkan punya anak.
Sempat di dalam hatiku aku menyalahkan seluruh anggota keluarga besar opungku akan kepergian opungku ini.
Akan tetapi, aku menyadari bahwa memang sudah waktunya lah Tuhan memanggil opung untuk kembali ke rumah Bapa setelah apa yang telah opungku lakukan di dunia ini sepanjang hidupnya.
Aku merasa bangga punya opung yang se-kuat, se-tangguh, se-ceria itu meskipun banyak badai permasalahan hidup yang menghadang.
Sekarang..
Ketika aku merasa putus asa, ketika aku mulai menyerah, ketika aku ingin melakukan segala sesuatu, aku selalu mengingat perkataan opungku tersebut.
Aku harus menjadi orang yang sukses, orang yang mampu mengangkat keadaan perekonomian keluargaku.
Ya,, itulah yang harus aku lakukan..
Karena aku telah berjanji untuk melakukan itu kepada opungku yang sekarang telah beristirahat dalam damai di rumah Bapa.
Opung.
Aku sangat menyayangi opung.
Aku sangat mencintai opung.
Aku sangat merindukan opung.
Aku sangat berharap opung bisa hadir di pernikahan ku nanti.
Opung..
Semoga opung bahagia di sana.
Di rumah Bapa yang kekal.
Doakan aku agar aku bisa mewujudkan apa yang opung impikan selama ini kepadaku.
Aku sangat bangga punya opung yang selalu ceria walaupun banyak permasalahan.
Missing you so much my lovely grandma..
:'(
:'(
:'(
Thursday, November 1, 2012
Kangen
Kangen..
Ya mungkin itulah perasaanku sekarang ini..
Aku kangen dengan seseorang yang ada di sana.
Seseorang yang aku cintai dan sayangi.
Mungkin dia tidak tahu kalau aku sangat mencintai dan menyayanginya.
Mungkin pikirannya sudah terkontaminasi oleh omongan-omongan kakak kelas satu kosan nya yang notabene adalah salah satu teman dekat mantan ku dulu.
Semoga dia juga merasakan hal yang sama seperti yang ku alami sekarang ini.
AKU KANGEN KAMU, G*S.
(-_-')
Ya mungkin itulah perasaanku sekarang ini..
Aku kangen dengan seseorang yang ada di sana.
Seseorang yang aku cintai dan sayangi.
Mungkin dia tidak tahu kalau aku sangat mencintai dan menyayanginya.
Mungkin pikirannya sudah terkontaminasi oleh omongan-omongan kakak kelas satu kosan nya yang notabene adalah salah satu teman dekat mantan ku dulu.
Semoga dia juga merasakan hal yang sama seperti yang ku alami sekarang ini.
AKU KANGEN KAMU, G*S.
(-_-')
Subscribe to:
Posts (Atom)