*warning: bagi yang tak suka bio dilarang membaca :p
Love is a key to healing^^
Ternyata, love alias cinta alias kasih itu mendorong serangkaian metabolism kompleks di dalam tubuh.
There is something in chocolate that affects the chemistry of the brain in the same way - hence we often substitue chocolate for love - or give chocolates when in love. The candy kiss - is chocolate. ^^
Saat seseorang mengalami love (uuuu… so sweet..),, ada ledakan adrenalin dan berbagai cairan kimia dalam saraf^^ (betulkah Bu Jo?? Hehe..)
Sepertiii… PEA or phenylethylamine which is a chemical that speeds up the flow of information between nerve cells^^ klo PEA sudah keluar, pengiriman informasi “sembuh.. ayo donk sembuh.. kuman2 keluar yaaa…” tentu lebih lancar^^ hasilnya,, kamuuu2 akan cepat sembuh^^
Ada juga cairan dalam tubuh kita yang mirip amfetamin.. masih ingat tak?? Itu tuh,, semacam narkotika yang bisa bikin kita “on” terus wad belajar^^ siapakah mereka?? Mereka adalah dopamine and norepinephrine^^ dopamine membuat kita merasa ok,, alias “feel good”^^ it affects pleasure and motivation dan, norepinephrine membuat sekresi adrenalin terus menerus bertambah..
Pernah ga di antara kalian yang pernah denger kata2 “dengan iman sebesar biji sesawi, kamu bisa pindahin gunung”? (siapa yha yang bilang?? Inget ga? Hehe..) kalau sebesar biji sesawi aja bisa pindahin gunung, so ga ada alasan untuk ga sembuh asal kamuu percaya^^ dengan bantuan dopamine yang membuat kamu “feel good” dan membantu kamuu mangimani kamu akan sembuh,,, pluuuus bantuan norepinephrine yang bikin adrenalin naik dan membantu kelancaran informasi “iman kamu untuk sembuh” di setiap sel di sekujur tubuhmu,, so pasti kamu sembuh^^
Apalagi, kata Rollin McCraty (sebenernya ga kenal sii sama dya,, tapi mengingat dia itu director of research at the Institute of HeartMath, hmmmm…sepertinya patut diperhitungkan untuk percaya^^a), love bisa meningkatkan detak jantung, yang anehnya ga bakalan bikin heart attack, melainkan bikin peredaran darah jadi lancar^^
Nii dia sebagian kecil cuplikan curhat Mas Rollin:
Researchers see the difference in heart rhythms easily when study participants wear portable recorders that allow researchers to monitor their heart rhythms as they go about their day. These rhythms provide "a window" into the inner workings of the communication system between the heart and the brain. The heart actually monitors the blood stream for hormones and translates the hormonal information into neurological information, which cascades up into the higher brain centers, like the cortex.
When we get stressed out or mad or worried, the bottom line is that the heart's rhythmic beating pattern becomes very incoherent, and that has the effect of inhibiting the brain's cortex. When we feel emotions like love and appreciation the heart switches into a very rhythmic, coherent, beating pattern that facilitates cortical function. These coherent heart rhythms, he says, cause an "inner synchronization" of the systems in our body, which then affects how we think, function, and fight off disease.
Hmm..hmm..hmm.. yang biasa marah,, sekarang pikir2 lagii iaa.. hehe..
Terus.. kalian masih inget saraf simpatik dan parasimpatik? Itu lhoo,, dua geng saraf yang memberikan efek yang berlawanan pada tubuh. Kata Mas Rollin, kalau kita “in a non-loving state”, kedua saraf yang saling berlawanan ini akan bertempur satu sama lain untuk meningkatkan denyut jantung (nii kerjaannya simpatik) dan memperlambat denyut jantung (yang nii kerjaannya parasimpatik). Dan hasilnya?? Jantung bingung disuru pelan, disuru cepet, serba salah.. alias heart attack..
Laluuu… kemarahan bisa meningkatkan hormon kortisol. Buat yang belum kenal sama hormon ini,, milly kenalin iaa.. jadi, dia ini kerjaannya ngerusak2in sel.. aturan dia keluar untuk menghancurkan sel yang rusak. Tapi ada beberapa kondisi yang bikin hormon ini nyelonong keluar.. yaitu kurang tidur, dan marah. Dua hal ini bisa bikin kortisol beleber kemana2 dan ngerusak sel2 yang masi muda dan belum waktunya rusak. Kebayang kan gimana akibatnya kaluu kortisol masuk ke otak? (just can’t imagine if someday I have a small brain, coz many of my brain cells are being destroyed by the cortisol >.
No comments:
Post a Comment